Minggu, 23 Desember 2012

Mengatasi Masalah Keluarga Kita

masalah keluarga, masalah dalam keluarga, mengatasi masalah keluarga
Masalah dalam keluarga yang berujung pada
perang mulut serta konflik berkepanjangan.
Bagaimana cara mengatasi masalah dalam keluarga?

Bukan Keluarga Kalau Tidak Ada Masalah Didalamnya.

Sebelum bicara lebih jauh mengenai bagaimana mengatasi masalah dalam keluarga kitaTidak ada salahnya apabila kita coba ingat lagi bersama. Dalam rangka membangun kepercayaan diri sebagai salah satu anggota dalam keluarga anda. Anda harus tau, bahwa tidak ada yang namanya sebuah keluarga tanpa masalah didalamnya. Jadi anda tidak sendirian.

Yang membedakan masalah keluarga  anda dengan masalah yang dialami oleh keluarga lain, hanyalah level konfliknya. Parah atau tidak parah. Berikutnya adalah bagaimana para anggota keluarga menghadapinya. 



Sikap Dalam Menghadapi Masalah Keluarga.

Bisa dipastikan, setiap orang punya sikap atau attitude yang berbeda saat dihadapkan pada sebuah masalah keluarga. Sikap seseorang dalam merespon masalah yang terjadi di keluarganya, akan berkaitan erat dengan bagaimana dia nanti mengatasi masalah dalam keluarganya.

Acuh tak acuh.

Kadang peduli dan ikut memberi suara, kadang tidak. Orang seperti ini biasanya punya agenda pribadi, atau visi pribadi. Entah itu terhadap keluarganya atau kehidupannya sendiri. 

 

Melarikan diri.

Melarikan diri disini bisa jadi tidak mau tau. Orang dengan tipe ini biasanya malas ribut. Lebih suka dengan ketenangan dan melakukan apa yang disukainya sendiri.  Sebab disisi lain, dia merasa sudah cukup punya apa yang menjadi keinginan hidupnya. Sehingga dia lebih enjoy untuk menikmati hidupnya.

Aktif. 

Orang yang aktif urun rembuk atau ikut bersuara dalam setiap masalah yang terjadi di keluarganya. Biasanya dia ingin membuktikan sesuatu. Misalnya saja membuktikan bahwa dia adalah anggota keluarga yang peduli. Atau ingin menunjukkan bahwa dia punya pengaruh atau peran penting dalam keluarganya.  


Oke ya. Kita sudah tau macam macam sikap orang dari caranya menghadapi sebuah masalah keluarga

Mengatasi Masalah Dalam Keluarga.

Dari ketiga sikap tersebut di atas. Menurut saya - berdasarkan pengalaman pribadi. Yang paling "baik" ialah orang yang mampu memiliki sikap ketiga tiganya. Mengapa?

"Sebab jika sanggup menerapkan ketiga macam sikap tersebut, maka seseorang bisa dikatakan, atau dapat digolongkan sebagai orang yang mampu menempatkan diri."

Jadi dia tau kapan harus acuh tak acuh, kapan waktunya melarikan diri, dan tau mengapa pada saat tertentu dia wajib menjadi anggota keluarga yang aktif ikut memecahkan masalah di keluarganya. Setiap sikap tentunya diikuti dengan prioritas, konsekwensi, serta parameter yang berbeda.

Nah ini penting. Menurut hemat saya, sebuah permasalahan dalam keluarga sering menjadi semakin pelik karena adanya anggota keluarga yang tidak tau harus memposisikan dirinya. Sehingga porsi masalah jadi melebar dan menjadikan dia sebagai salah satu yang tersoroti juga. Lebih runyam lagi yaitu menjelma pada polemik berkepanjangan. 

Jadi saat harusnya dia acuh tak acuh, dia malah ikutan ngasih komentar. Terus ketika waktunya berpaling atau melarikan diri, dia malah melakukan kebalikannya dan seterusnya.

Baiklah ya. Sekarang kita tarik sebuah kesimpulan. 


"Bagaimana mengatasi masalah dalam keluarga kita? Sebaiknya dimulai dulu dengan menyadari posisi dan tau menempatkan diri. Sebab ini menentukan bagaimana kita harus bersikap. Dan sikap yang tepat akan memberikan kontribusi positif dalam upaya mengatasi masalah yang ada dalam keluarga."

Oke. Sekarang muncul sebuah pertanyaan baru. Kenapa sikap yang tepat punya peran penting dalam upaya penyelesaian sebuah masalah? 

Jawabannya ialah, karena orang yang terlibat dalam sebuah masalah, umumnya memiliki watak dan karakter serta pengalaman hidup yang beda beda. Jadi dalam sebuah masalah, anda akan berhadapan dengan orang yang bisa saja kolot, bego, terlalu pintar, busuk, culas, sombong atau arogan, atau mungkin lemah lembut perasaannya, atau keras dan tegas dan seterusnya dan lain sebagainya.

Kenapa memecahkan masalah keluarga harus dikait kaitkan dengan watak dan sifat orang? Begini, pada dasarnya hidup itu dibagun dengan, dan melalui KOMUNIKASI. Dengan adanya komunikasi hidup ini bisa berjalan.

Memecahkan Masalah Adalah Persoalan Komunikasi. 

Begitu pula untuk mengatasi masalah dalam keluarga. Yang diperlukan ialah sebuah komunikasi yang tepat dan proporsional, sesuai pada tempatnya. Dan sesuai pada siapa komunikasi itu disampaikan.

Komunikasi yang tidak tepat baik itu sasarannya maupun kemasan bahasanya. Hanya akan memunculkan sebuah kesalahpahaman baru. Sehingga akhirnya masalah yang diharapkan bisa selesai, malah jadi runyam dan berkepanjangan.

Itulah mengapa anda harus tau dulu menempatkan diri anda. Artinya, dengan siapa anda berhadapan, apa posisi anda dalam masalah tersebut. Misalnya andaikata seumpama, anda adalah sorotan persoalannya. Maka anda harus tau dulu, dihadapan anda itu siapa. Orang tua, mertua, adik ipar, kakak ipar, atau adik kandung, atau mungkin sepupu. Lalu apakah mereka kolot, bego, arogan dan seterusnya tadi.

Nah, dengan komunikasi yang tepat sasaran dan dikemas sesuai posisi anda relatif terhadap siapa anda berhadapan....  Maka insya Allah masalah keluarga akan dapat diatasi. 

Prinsip penting saat mengatasi masalah dalam keluarga ialah, never fight fire with fire. Jangan pernah hadapi api dengan api. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENTING! Mohon komentar ditulis dengan bahasa yang baku dan tidak disingkat singkat. Komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Komentar yang akan dimunculkan adalah yang sesuai dengan isi artikel. Terima kasih atas pengertiannya dan harap dimaklumi.

Tentang Saya


Saya biasa dipanggil Fajar. Tinggal di Surabaya dengan dua orang anak dan istri tercinta. Sepanjang perjalanan hidup saya hingga saat ini, telah banyak hal saya alami. Baik itu yang menyenangkan maupun yang relatif bukan termasuk hal menyenangkan. Dengan menulis disini, saya berharap bisa berbagi dan memberi inspirasi bagi orang banyak. Terima kasih bagi pengunjung yang telah sudi singgah di blog ini.