Rabu, 26 Desember 2012

Pemicu Konflik Dalam Keluarga

Konflik dalam keluarga.
Pemicu konflik dalam keluarga, bisa jadi berupa banyak hal. Namun secara garis besar sebuah konflik biasanya bermuara dari masalah keluarga. 

Masalah keluarga kebanyakan dipicu oleh perbedaan yang ada pada anggota keluarga itu sendiri. Misalnya saja perbedaan prinsip dan pola pikir. Setiap orang pastinya memiliki pola pikir dan prinsip atau pendirian yang sangat mungkin berbeda satu sama lain.  


Itu bisa disebabkan oleh pengalaman hidup yang tidak sama antara satu orang dengan orang lainnya. Pengalaman hidup sangat mempengaruhi pola pikir dan kepribadian seseorang. Dan bila perbedaan tersebut dipertemukan, maka cepat atau lambat biasanya akan menjadi sebuah awal munculnya masalah keluarga.

Nah itu bicara mengenai pemicu terjadinya konflik dalam keluarga. Didalam konflik itu biasanya ada yang diributkan. Yang diributkan bisa banyak hal. Misal saja persoalan jatah(bisa jatah apa saja), lalu persoalan sikap atau watak, atau misalnya persoalan anak(persoalan anak umumnya masalah mendidik anak). Dan persoalan persoalan lainnya.

Sebenarnya sebuah masalah bisa menjelma menjadi konflik dalam keluarga, lebih dikarenakan faktor komunikasi dalam keluarga. Dan komunikasi itu ruuumiiitnya minta ampun. Sebab pemahaman setiap orang, termasuk bagaimana pola pikir setiap orang berikut wataknya itu berbeda beda. Ada orang yang kepribadiannya lebih menyenangi ketenangan dan situasi yang santai. Disisi lain mungkin salah satu anggota keluarga boleh jadi karena terbiasa dengan pekerjaan kantor yang ketat - serba harus perfect, sistem hirarkinya sangat kental bak rantai komando, sehingga membuatnya jadi tegas dan cenderung memiliki karakter seperti seorang pimpinan di rumah. Kemudian anggota keluarga yang satu lagi, berkepribadian bebas dan tak suka diintervensi urusannya. Nah ini rumit. He..he..he..


Kondisi seperti ilustrasi diatas bisa dipastikan akan selalu dibumbui oleh perselisihan. Dan kalau kebetulan kondisi keluarga anda seperti itu. Saya sarankan sebagai resolusi bagi anda, sebaiknya milikilah karakter yang tenang. Tenang seperti tenangnya Pak SBY. Bicaranya tenang, bertingkah tenang, mau dicerca juga tenang. Serba tenang. Dengan jiwa dan kepribadian yang tenang, anda tidak akan mudah emosional. Sebab emosional terbukti mampu menurunkan IQ selama 15 menit. Dan itu buruk buat anda.


Jadi hindari terjadinya konflik dalam keluarga dengan menjadi pribadi yang tenang. Tenang itu indah - daripada ribut. Sementara yang lain sibuk dengan ego dan harga dirinya masing masing. Lebih baik anda tenang. Santai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENTING! Mohon komentar ditulis dengan bahasa yang baku dan tidak disingkat singkat. Komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Komentar yang akan dimunculkan adalah yang sesuai dengan isi artikel. Terima kasih atas pengertiannya dan harap dimaklumi.

Tentang Saya


Saya biasa dipanggil Fajar. Tinggal di Surabaya dengan dua orang anak dan istri tercinta. Sepanjang perjalanan hidup saya hingga saat ini, telah banyak hal saya alami. Baik itu yang menyenangkan maupun yang relatif bukan termasuk hal menyenangkan. Dengan menulis disini, saya berharap bisa berbagi dan memberi inspirasi bagi orang banyak. Terima kasih bagi pengunjung yang telah sudi singgah di blog ini.